Kendali Internal, Ruang Lingkup Kendali, Sistem Pengendalian Internal, COBIT, Control Risk, Manajemen Framewok, Corporate IT Governance


1.)   Jelaskan Kendali Internal, Ruang Lingkup kendali internal, dan Sistem kendali internal.
               A. Kendali Internal
                  Pengendalian intern (internal control) adalah untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif. Struktur pengendalian intern sebagai suatu tipe pengawasan diperlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi.
                 B. Ruang Lingkup Kendali
                      Ruang lingkup audit internal menurut The Institute of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton et al (2001:983) “The scope of audit internal should encompass of the adequacy and effectiveness the organizations system of performance in carrying out assigned responsibilities;       
(1)   reability and integrying of information;   
(2) compliance with policies, plans, procedures, laws, regulations and contacts;                               
 (3) safeguarding of assets; 
 (4) economical and efficient use of resources; 
 (5) accomplishment of established objectives and goals for operations programs”.                                       
Ruang lingkup audit internal harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan; 
(1)   keandalan dan menyokong informasi; 
(2)   sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan dan kontak; 
(3)   pengamanan aktiva; 
(4) penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien;
            (5) tercapainya target yang ditetapkan dan tujuan program operasi.
C. Sistem Pengendalian Internal 
Sistem usaha atau sistem sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula.
Sistem Pengendalian Internal berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit.
Tujuan penerapan SPI dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan dari prosedur, laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya dan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terutama manajemen berusaha untuk menghindari resiko dari adanya penerapan suatu sistem.
Secara struktural pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam perancangan dan pengawasan Sistem Pengendalian Internal meliputi :
·         Chief Executive Officer (CEO)
·         Chief Financial Officer (CFO)
·         Controller / Director Of Accounting & Financial
·         Internal Audit Comitee

      Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal
a.  Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
b.  Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan  perlindungan yang cukup terhadap Aktiva, Utang, pendapatan dan biaya.
c.   Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit.
d.  Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

 Tujuan Sistem Pengendalian Internal
 1.  Menjaga kekayaaan dan catatan organisasi.
 2.  Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
 3.  Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber daya dan sarana. Secara berdaya guna dan berhasil guna.
 4.  Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
      Keterbatasan Sistem Pengendalian Internal
1.  Kesalahan dalam pertimbangan.
2.  Pengendalian tak mengarah pada seluruh transaksi.

      Istilah-istilah penting Sistem Pengendalian Internal
     a.  Kondisi Terlaporkan (Reportable Condition)
b.  Kelemahan Material (Material Weakness)
c.   Kompensasi Pengendalian (Compensating Control)

2.) Jelaskan Control Objective dan Control Risk !
            A. Control Objective
     Sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-masalah teknis IT (Sasongko, 2009).
     COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
     COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.

            B. Control Risk
Risk control adalah metode pengendalian risiko yang tidak melibatkan uang/dana. Metode ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi kontak dengan kerugian. Di sini kejadian-kejadian yang mengakibatkan kerugian keuangan diupayakan untuk dikurangi kemungkinan terjadinya  dan besarnya kerugian keuangan yang terjadi diminimalkan.
  Ada 5 cara (metode) dalam pengendalian risiko:
1.      Risk Avoidance (Penghindaran Risiko)
Dengan metode ini, risiko dihindari dengan cara meninggalkan atau tidak pernah melakukan kegiatan apa pun yang memiliki risiko. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan kerugian yang dapat diakibatkan oleh suatu aktifitas. Contohnya: Tidak bepergian ke tempat rawan bencana seperti Jepang dan tidak melakukan olahraga berbahaya jika tidak ingin cidera.
2.      Segregation (Pemisahan Risiko) and Diversification (Pembagian Risiko)
   Segregation dilakukan dengan memisahkan orang-orang atau benda-benda yang dapat menjadi penyebab kerugian. Diversifikasi dilakukan dengan memperbanyak aset atau aktifitas pada lokasi yang berbeda. Contohnya: Menempatkan uang pada beberapa sarana investasi yang berbeda daripada menempatkan ssemuanya dalam satu sarana investasi. Selain itu, dapat juga memilih untuk bepergian dengan kendaraan terpisah daripada semua keluarga inti berada dalam satu kendaraan.
3.      Loss Prevention (Pencegahan Kerugian)
   Metode ini dilakukan untuk mencegah dampak kerugian. Contohnya, dengan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mengurangi kemungkinan kebakaran dengan memasang alarm kebakaran. Selain itu, bisa juga dengan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko sakit dengan hidup sehat dan mencegah dampak kecelakaan bermotor dengan mengenakan helm saat mengendarai motor.
4.      Loss Reduction (Pengurangan Kerugian)
    Metode ini dilakukan dengan mengurangi dampak kerugian atau pun kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. Contohnya, dengan menggunakan sabuk pengaman untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cidera dalam kecelakaan lalu lintas dan mengurangi dampak kebakaran dengan pemadam kebakaran otomatis.
5.      Non-insurance Transfer (Pemindahan Non-asuransi)
   Dengan metode ini, risiko dialihkan tanpa menggunakan asuransi. Contohnya, dengan mendirikan sebuah peusahaan bisnis untuk mengalihkan risiko menanggung kerugian dan mengambil kontrak sewa yang lebih panjang untuk menghindari harga sewa yang mening.

3.) Jelaskan Manajemen Framework dan Application Control Framework !
                  A. Manajemen Framework
     Mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk mengevaluasi kinerja berbagai sumber daya organisasi secara keseluruhan.
                  B. Application Control Framework
    Sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan dan kegiatan tertentu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan ruang lingkup proses  bisnis individu atau sistem aplikasi.

4.) Jelaskan Corporate IT Governance !
          Kendali Internal, Ruang Lingkup Kendali, Sistem Pengendalian Internal, COBIT, Control Risk, Manajemen Framewok, Corporate IT Governance CORPORATE IT GOVERNANCE yaitu Kumpulan kebijakan, proses atau aktifitas dan prosedur untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspek Manajemen Control Framework dan Contohnya

Aspek-Aspek pada IT Governance dan Risk Management